Rabu, 08 Juli 2009

MITOS KEHAMILAN

A. SELAMA HAMIL
"Biar bayi cerdas dan persalinan lancar, sering-seringlah berhubungan intim selagi hamil."
Anggapan bahwa sperma mengandung zat penyubur sehingga bayi yang terkena semburannya bisa tumbuh subur dan cerdas jelas menyesatkan. Pasalnya, kesehatan janin selama berada dalam rahim ibunya sama sekali tidak ada kaitannya dengan jumlah sperma dan frekuensi hubungan intim. Yang benar, sehat dan cerdasnya seorang anak bukan dipengaruhi oleh kualitas sperma suami, melainkan faktor genetik kedua orangtuanya. Ibu dan bapak yang cerdas tentu berpeluang melahirkan anak yang cerdas pula.
Kepada pasangan yang memiliki penyulit kehamilan, seperti riwayat keguguran, plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir) dan sebagainya, diingatkan untuk "puasa" sementara waktu. Soalnya, hubungan intim justru meningkatkan kontraksi otot-otot rahim sehingga janin malah semakin berpeluang mengalami keguguran atau lahir prematur, sementara ibu berisiko mengalami perdarahan.
Diduga, mitos ini muncul karena dikait-kaitkan dengan pemberian kasih sayang dan perhatian dari pasangan. Artinya, kondisi psikologis ibu sangat mungkin bisa menjadi lebih tenang dan nyaman dengan sering berhubungan seksual. Tentu saja bukan tidak mustahil bila terjadi sebaliknya, semisal ibu tidak menikmatinya karena menjalaninya secara terpaksa atau semata-mata karena kewajiban. Nah, secara tidak langsung, kondisi kejiwaan ibu akan berpengaruh pada janinnya. Kondisi kejiwaan ibu yang tenang tentu akan sangat mendukung perkembangan janin secara optimal. Sementara persalinan pun bisa berlangsung lancar.
"Ibu hamil dilarang makan makanan pedas, asam dan asin."
Yang ini hampir sepenuhnya benar karena makanan pedas yang merangsang rasa mulas memang sebaiknya dipantang oleh ibu hamil dengan riwayat keguguran. Perasaan mulas ini selanjutnya akan menimbulkan kontraksi dalam rahim, sehingga risiko keguguran akan kian meningkat. Begitu juga makanan asam yang tidak disarankan karena bisa memicu penyakit mag. Apalagi kadar asam lambung saat hamil umumnya meningkat. Tentu saja ibu hamil yang tidak memiliki riwayat penyakit mag atau penyakit lain yang dapat diperberat oleh asam, boleh-boleh saja sesekali menikmati makanan asam-asam yang memang terasa menyegarkan.
Asupan makanan asin pun sebaiknya dibatasi. Terlebih bagi ibu yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi karena makanan yang banyak mengandung garam ini amat berpotensi lebih meningkatkan gangguan darah tinggi. Selain itu, garam bersifat menyerap air sehingga kadang menimbulkan pembengkakan di sekujur tubuh. Kalau sudah begini, ibu jelas akan terganggu saat menjalani kehamilannya.
"Jangan minum es dong, supaya bayinya enggak kelewat besar. Nanti susah lo melahirkannya."
Yang benar, perawakan bayi lebih ditentukan oleh faktor genetik. Artinya, orangtua yang bertubuh tinggi besar sangat mungkin akan melahirkan bayi montok. Selain itu, kecukupan asupan nutrisi juga amat berpengaruh pada perkembangan fisik bayi. Semakin baik kualitas gizi yang dikonsumsi ibu, semakin besar pula berat tubuh bayi itu. Meski beberapa penyakit tertentu semisal diabetes umumnya juga membuat BB bayi lebih besar ketimbang bayi normal.
Jadi, besar tidaknya ukuran tubuh bayi sama sekali bukan ditentukan oleh kebiasaan si calon ibu minum es. Tentu saja selama air es yang diminumnya tidak ditambah sirup, madu, atau gula secara berlebih. Karbohidrat langsung yang terkandung dalam gula inilah yang akan membuat bayi memiliki bobot di atas rata-rata bayi normal.
"Kalau mual muntah berarti bayinya laki-laki."
Gejala morning sickness berupa mual-muntah kerap dialami ibu hamil muda (trimester 1) yang terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal. Namun perlu dicatat, tidak semua wanita mengalami gangguan mual-muntah dan tidak semua keluhan mual-muntah muncul di pagi hari karena bisa saja terjadi siang, sore, bahkan malam hari. Yang pasti, reaksi si calon ibu atas kehamilannya sama sekali tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin bayi yang pada hakikatnya ditentukan oleh perpaduan kromosom kelamin ayah dan ibunya.
"Menyematkan gunting, peniti, jarum agar terhindar dari gangguan makhluk halus."
Anggapan ini tak perlu dipercaya sepenuhnya karena logikanya apa iya makhluk halus takluk begitu saja pada "tameng" berupa benda-benda tajam semisal gunting kuku atau peniti yang disematkan di tubuh ibu hamil? Namun selama kepercayaan ini membuat ibu tenang menjalani kehamilannya, boleh-boleh saja hal tersebut dilakukan. Meski juga tidak ada jaminan seseorang yang melakukannya bakal terhindar dari gangguan makhluk halus.
"Jangan makan pisang, nanas dan mentimun!"
Mitos ini begitu dipercaya sebagian masyarakat di tanah Jawa karena disinyalir mengakibatkan keputihan. Bahkan nanas diyakini bisa menyebabkan keguguran. Padahal ini jelas sangat keliru. Konsumsi pisang, nanas, dan mentimun justru disarankan karena kaya akan vitamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh, disamping melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan.
Sementara itu, tidak semua keputihan bersifat membahayakan. Sebab, ada beberapa kondisi wajar dan normal saat seorang wanita mengalami keputihan, yakni saat hamil maupun beberapa waktu sehabis melahirkan. Lain hal jika keputihan tersebut sudah tercemar oleh bakteri, jamur dan virus yang biasanya ditandai dengan keluhan gatal luar biasa, bau tak sedap menyengat, dan warna yang sudah mengarah kekuningan, kehijauan atau kecokelatan.
B. SETELAH MELAHIRKAN
"Rajin makan kunyit biar rahim cepat kering."
Hingga saat ini belum ada penelitian tentang manfaat kunyit bagi pemulihan kondisi rahim seusai melahirkan. Bahkan, berdasarkan pengalaman medis, justru ada beberapa dampak negatif kalau ibu mengonsumsi banyak kunyit, umumnya bayi jadi kuning. Toh, rahim akan pulih dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Kalaupun dianggap perlu, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu agar luka-luka persalinan segera kering/sembuh dan rahim cepat pulih seperti sedia kala.
"Jangan makan ikan! Nanti bayinya bau amis, lo!"
Mitos ini juga menyesatkan karena makanan yang kaya akan protein hewani ini justru sangat dibutuhkan semasa nifas. Selain meningkatkan daya tahan secara keseluruhan juga membantu mempercepat penyembuhan luka-luka persalinan.
"Bayi bisa mencret gara-gara ibu makan makanan pedas."
Mitos ini ada benarnya sebab apa yang dikonsumsi ibu akan termakan juga oleh bayi. Artinya, makanan pedas yang dinikmati ibu akan terbawa sampai ke pembuluh darah dan masuk dalam "pabrik" ASI. Meski kadar pedasnya rendah sangat mungkin membuat bayi mencret karena ia masih sangat rentan dan sistem pencernaannya belum mampu berfungsi optimal. Tak hanya makanan pedas, makanan beraroma tajam seperti petai dan jengkol pun bisa menyebabkan tubuh bayi jadi tercium tak sedap. Sebab itu, ibu menyusui sebaiknya memang tidak mengonsumsi makanan pedas ataupun yang beraroma tajam.
"Kalau bayi yang sakit, ibunya aja yang minum obat. Khasiatnya sama, kok."
Konon obat apa pun yang diminum ibu akan terbawa oleh ASI sehingga sama ampuhnya untuk mengobati sakit si kecil. Jadi, kalau bayi demam cukup ibu saja yang minum obat penurun panas. Ini jelas tidak benar karena konsentrasi obat sangat menentukan kesembuhan seseorang. Konsentrasi obat pada ASI yang relatif sangat sedikit tentu akan membuat penyakit bayi sulit disembuhkan. Karena itu, kalau anak sakit ya segera bawa ke dokter anak.
Saeful Imam



BEBERAPA MITOS KEHAMILAN & FAKTA:

- Tidak boleh memotong atau menjahit baju.

Mitos: Tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan atau anak akan lahir dengan bibir sumbing.

Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek radiasi atau factor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

- Minuman dari kacang kedeai (susu kacang) akan membuat kulit bayi bewarna putih.

Mitos: minum susu kacang atau makanan dari kacang kedelai akan membuat bayi berkulit putih.

Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh factor genetic ayah – ibunya, bukan dari susu kedelai.

- Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.

Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi lahir.

Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.

- Minum air es akan menyebabkan bayi besar.

Mitos: Sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir.

Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

- Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap.

Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam.

Fakta: Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi factor genetic dari orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak kemerahan pada kulit.


Banyak lagi mitos kehamilan lainnya yang terdapat dalam masyarakat kita. Ketika anda sedang hamil dan mendapatkan berbagai nasehat atau pantangan, ingatlah untuk selalu mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat bertanya kepada dokter anda untuk memastikannya sebelum anda hanya sekedar mengikutinya saja

© Dr. Suririnah- www.infoibu.com

Mitos: Minum air es menyebabkan bayi besar
Fakta: Belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa air es menyebabkan bayi besar. Jadi sementara ini itu hanya mitos belaka.
Mitos: Makan durian menyebabkan gangguan kehamilan
Fakta: Diketahui bahwa durian menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah dan mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi, tidak sepadan dengan vitamin yang didapatkan dari durian tersebut. Sedangkan pada ibu hamil, seyogyanya memilih makanan yang lebih tinggi nilai nutrisinya, dan tidak terlalu menggemukkan.
Mitos: Minum minuman bersoda menyebabkan gangguan kehamilan
Fakta: Minuman bersoda memang tidak baik untuk kesehatan, apalagi bagi ibu hamil. Minuman bersoda merupakan minuman dengan nilai kalori yang cukup tinggi tetapi kosong nutrisinya, dan dapat merangsang lambung bagi para penderita maag, terutama apabila diminum saat lambung kosong.
Mitos: Minum susu ibu hamil menyebabkan bayi besar
Fakta: Penyebab bayi besar tidak mutlak berdasarkan apa yang dimakan oleh si ibu. Faktor keturunan dan bawaan sangat besar juga perannya. Justru minum susu hamil adalah baik, karena mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan khusus bagi si ibu hamil. Apalagi bagi ibu hamil yang makanannya tidak cukup gizinya, minum susu hamil adalah penting untuk mencukupi gizi. Apabila takut bayi terlalu besar, yang penting adalah jangan makan makanan yang kosong gizi (maksudnya, tinggi kalorinya, tapi rendah nutrisinya).
Mitos: Ibu hamil tidak boleh minum yoghurt
Fakta: Tidak ada penelitian yang mendukung pernyataan ini. Jadi pernyataan ini hanya mitos belaka.
Sumber: Buklet Prenagen "Serba-serbi Kehamilan dan Senam Hamil"

10 Mitos Penyebab Keguguran
Kapanlagi.com - Kita memang masih hidup di alam mitos. Dari soal kemampuan mistis Mak Erot, sampai bagaimana memudahkan rezeki. Namun, mitos yang paling sulit dibantah adalah kepercayaan sebagai penyebab keguguran bagi ibu yang mengandung. Mitos itu kadang begitu tak masuk akal, tapi sangat dipercaya. Aneh, ya?
Mungkin Anda pernah dengar, ibu hamil dilarang melihat orang mati. Ini ditakutkan membuat anaknya keguguran karena "diminta" sama yang meninggal tadi. Aneh kan? Tapi begitulah kepercayaan, dipercaya dan diyakini.
Satu dari empat wanita hamil beresiko mengalami keguguran, demikian catatan ahli medis, jadi memang jangan sepelekan risiko keguguran ini, terutama jika ini kehamilan pertama Anda. Setiap ibu hamil bisa meminimalkan risiko keguguran, salah satunya dengan menghindari berbagai pencetusnya. Ini dia penjelasan tentang sepuluh mitos keguguran. Berdasarkan wawancara Dr Dedi Arman Siabi dari RS Hermina Bekasi, yang kami sarikan dari tabloid ibu-anak.
Seks. ''Sebaiknya ibu hamil tidak melakukan hubungan seksual pada 12 minggu pertama kehamilannya'', demikian nasehat banyak dokter kandungan. Padahal sebenarnya belum ada penelitian medis yang membuktikan hubungan seksual menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, silakan saja.
Olahraga. Latihan olahraga yang teratur dalam porsi cukup selama kehamilan bagus untuk Anda dan bayi. Sama sekali tidak ada resiko keguguran, asalkan Anda tidak terlalu lelah melakukannya. Tetapi sebaiknya jangan memulai jenis olahraga baru yang belum pernah Anda lakukan pada saat sebelum hamil.
Perjalanan udara. Tidak ada bukti yang menyebutkan bepergian naik pesawat terbang menyebabkan keguguran, entah itu perjalanan singkat maupun panjang.
Pemeriksaan ultrasonografi. Banyak ibu-ibu takut menjalani pemeriksaan ultrasonografi - termasuk untuk pemeriksaan USG untuk mencek perkembangan janin di dalam rahim -karena pernah mendengar USG dapat menyebabkan keguguran. Sebenarnya pemeriksaan USG tidak terbukti dapat meningkatkan risiko keguguran, meski memang, sejumlah ibu yang menjalani beberapa kali pemeriksaan USG selama kehamilannya ternyata melahirkan bayi-bayi kidal.
Sauna. Sebuah studi tahun 1970-an mengaitkan mandi sauna dengan sejumlah problem kehamilan, risiko terbesarnya adalah keguguran. Tetapi penelitian ini tidak dikonfirmasi lebih lanjut. Namun untuk mencegah janin di dalam kandungan menderita panas berlebih. Mandi sauna sebaiknya dibatasi hanya 10 menit, dan sebaiknya hindari air yang terlalu panas.
Kopi. Penelitian menyebutkan jika ibu hamil minum lebih dari enam gelas kopi, teh, atau cola per hari, makan berisiko tinggi mengalami keguguran. Karena itu pula secara alamiah tubuh seringkali menyortir diri dengan "menolak" kopi pada minggu-minggu pertama kehamilan.
Sinar-X. Satu kali pemeriksaan dengan Sinar-X atau X-Ray selama kehamilan tidak akan menyebabkan keguguran, menimbulkan masalah pada kehamilan, atau berbahaya bagi janin. Meski demikian, dokter biasanya sangat berhati-hati dalam penggunaan X-ray pada ibu hamil, dan tidak pernah merekomendasi suatu seri terapi X-Ray pada ibu hamil sebelum usia kehamilannya 8 minggu.
Menggunakan Komputer. Jika ibu bekerja dengan komputer, tidak perlu khawatir radiasi layar monitor menyebabkan keguguran. Studi yang dilakukan secara intensif dan detail telah menunjukan memang tidak ada hubungan antara penggunaan komputer dengan keguguran atau problem persalinan lainnya, meski Anda sepanjang hari mengetik di keyboard sekali pun.
Penggunaan Microwave dan Oven. Baru-baru ini ada laporan di media massa yang menyebutkan radiasi microwave berpeluang mencetus problem kehamilan, namun laporan ini tidak didukung penelitian ilmiah. Hal ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa belum ada penelitian terhadap benda elektronika sejenis di sekitar ibu hamil yang radiasinya menyebabkan keguguran.
Cabut Gigi. Jika Anda memiliki tambalan dari tembaga pada gigi Anda, tidak perlu mengeluarkannya saat hamil karena takut membahayakan kehamilan. Tambalan tembaga yang diperuntukan gigi tidak mengandung merkuri, yang mana jika tubuh terpapar merkuri dalam jumlahnya hal ini dikatakan dengan risiko keguguran. Ahli medis pun tidak menganjurkan ibu hamil mengganti jenis tambalan giginya saat itu juga. (suaramerdeka/*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar